Senin, 04 November 2013

Dont Judge Book By Its Cover

Beberapa hari ini banyak banget yg colek and add FB gue, semenjak gue pasang foto profil artis thailand...
Gak tau emang mereka bodoh atau tolol ?, mungkin mereka kira itu foto gue. Malahan ada yg coment gini difoto gue "itu foto asli kamu ?". Udah jelas2 gue tiap hari upload foto asli gue, gak mungkin donk itu foto gue. Kok masih nanya !...

Don't judge book by its cover. Itu adalah pepatah yang lumayan popular, tapi hanya untuk diucapkan, bukan dilakukan. Atau hanya pepatah penutup untuk sebuah penyesalan.

"Dunia gay adalah dunia yang lumayan kejam, kalau loe gak ganteng jangan coba-coba jadi gay."

"Udah jelek, homo lagi. Kasihan banget hidup loe. Mending kalau ganteng homo, cowok cewek masih ada yang mau."

Pedes banget ya dua kalimat di atas, dan itu bener2 kata2 nyata yang pernah gue denger. Jadi bukan mitos belaka bahwa mayoritas gay itu hanya melihat fisik. Sadar gak sadar gay itu cuma mentingin fisik, meskipun mereka bilang mereka gak mandang fisik belaka, tetap yang utama dan paling atas adalah fisik.
Contoh nyata dari yang gue tahu:
Saat kita penasaran dengan orang di dunia maya, dan tahu foto aslinya ternyata gak ganteng. Pasti kita akan bilang, yah cuma kayak gitu. Atau saat kita baru tau cowok yang diceritakan temen kita, yang temen kita cerita menggebu-gebu, dan nunjukin foto. Kadang kita cuma bilang, dibawah standard. Kita kecewa karena wajahnya gak seseru ceritanya.
Atau kita berteman di fb, sebelum jawab inbox pasti kita lihat dulu albumnya, kalau ganteng bales, kalau jelek cuekin. Atau pernah gak loe nunjukin beberapa foto gebetan loe dan nyuruh teman loe menilai, pasti penilaiannya ini ganteng, ini manis, ini pesek, dll. Kenapa loe gak cerita saja kepribadian gebetan loe dan suruh teman loe menilai kepribadiannya.

Dan ujung2nya setelah disakitin dan dicampakin nangis-nangis dan bilang don't judge book by its cover. Telat banget kali, harusnya di depan dulu. Dan yang paling sebel diantara sebel masalah fisik ini adalah mereka yang sok di fb. Banyak diantara mereka yang jelas2 ganteng, trus potonya bener2 poto pilihan, milihnya saja sejam sendiri sebelum diupload. Difotonya itu dikasih keterangan atau tulisan "Jeyek yaa ?" atau "Gue jelek beudt" Mungkin yang lebih alay "Kenapa gue terlahir jelek, tak setampan kalian ?"
Asli gue ilfill banget sama yang kayak gitu, menurut gue itu bukan merendah atau sopan. Malah kesan sombongnya dapet banget. Kesan
kayak pamer tampang dan pengen dipuji. Mungkin pengen dikomen "gak kok, kamu gak jelek, kamu ganteng banget." Iyuuuhhhh paling
males sama orang sok imut. Bikin drop and bikin ilfill. Ada lagi yang sok bijak. Dan menurut gue itu bukan bijak, tapi pengen sombong secara halus. Dia yang putih tinggi poto dengan mata sok sendu sok full ekspresi. Padahal nggilani banget menurut gue. Yang sok update: "Mereka yang gak pakai poto profil asli gak mensyukuri karunia Tuhan. Kenapa malu sama wajah sendiri ???"
Hello ??? Tau apa loe soal bersyukur?
Mereka yang gak pasang wajah asli di FB bukan berarti mereka malu. Kalau loe punya otak, loe bisa mikir. Bisa saja mereka gak ingin privasinya terbongkar, gak ingin ada yang tahu
dia gay. Dan misal memang dia malu pasang foto wajah karena menurutnya jelek. Loe itu juga gak pantes ngomong gitu. Loe mestinya bisa mikir, gak semua orang seberuntung loe, beruntung terlahir ganteng, beruntung punya uang untuk perawatan, beruntung punya waktu untuk nyalon. Jadi jangan asal mangap. Gue yakin loe punya jerawat satu aja pasti gak berani foto, apa lagi majang wajah loe yang ada jerawatnya sebagai PP. Jadi jangan sok bijak masalah bersyukur.

Sebenarnya lebih penting mana antara inner beauty dan outer beauty?
Kalau menurut gue dua-duanya penting dan harus diseimbangkan.

Outer beauty : Gak munafik yang pasti fisik penting juga, tapi gak usah lah terlalu berlebihan sampai yang operasi plastik, suntik macam-macam. Yang penting bersih, rapi dan wangi. Kalau punya duit lebih bisa modis dalam style atau perawatan natural.

Inner beauty : Meskipun klise, inner beauty pasti tetep yg terbaik. Kalau ganteng itu relatif lah ya, tergantung mata yg melihat, tergantung siapa yang ada disampingmu. Haha... Tapi kalau baik, mau gimanapun pasti kerasa. Apalah gunanya tampang ganteng kalau kelakuan minus.
Selain baik kepercayaan diri juga sangat menentukan. Saat percaya diri keluar. Ganteng akan keluar juga dengan sendirinya, tapi jangan
terlalu over conffident juga, lebay itu nanti ujungnya. Kecerdasan, kecerdasan juga penting. Cowok smart akan terlihat lebih cute daripada cowok telmi. Ganteng tapi diajak ngomong gak nyambung pasti bikin nyesek kan. Kita nglucu gak nyambung, kita cerita gak nyambung, bahas apapun gak nyambung. Pasti bikin ilfil. Tapi pinter juga gak boleh minteri, pada porsinya.
Manner, sikap yang sopan, religius, dan dewasa pasti akan membuat kita terlihat ganteng, kharisma yang terpancar akan beda.
Itulah sebabnya cowok yang sholat jumat terlihat lebih ganteng, bukan berarti mereka jum'atan di salon, tapi aura yang mereka pancarkan yang membuat ganteng.

Jadi buat kalian terserah mau judge book by its cover atau gak. Hak kalian mau menilai buku dari sampul atau dari isi. Itu pilihan kalian. Disampul cuma ada 2 lembar kebaikan atau kejelekan, sedangkan di dalam isinya ada 20, 200, bahkan 2000 lembar kebaikan atau kejelekan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar